Sabtu, 12 Oktober 2013

Tugas Softskill 1



TUGAS SOFTSKILL  1
Hardiansah Lbs
19112434





Universitas Gunadarma
2013




Tugas 1 softkill:
1. Definisi Individu
Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan 3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. 4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

2. Defenisi Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
1    .      Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
2   .       Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3   .       Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).

3. Definisi Masyarakat

Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan.
Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita kemukakan beberapa definisi masyarakat sebagai berikut:  
   - J.LGilin dan J.P. Gilin
               Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama. 
               - Max Weber
  Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
               - Emile Durkheim
  Menurut sosiolog ini masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang   merupakan      anggota-anggotanya.
               - Karl Marx
  Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.
               - M.J. Herskovits
  Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.
               - Selo Soemardjan
            
  Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
    
            ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya sebagai berikut.   
            .     Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
2   .    Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan     peraturan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
3    .      Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
4   .  Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya.
Sumber:http://www.plengdut.com/2013/10/Pengertian-Masyarakat-dan-Ciri-ciriMasyarakat.htm
 
           1. Masalah-masalah dalam keluarga
  •             Masalah Finansial atau Keuangan keluarga

Menurut saya ini adalah masalah pemicu konflik yang paling besar yang umumnya melanda pada pasangan suami istri dalam kehidupan rumah tangganya. Suami pengangguran atau di PHK, suami memiliki gaji kecil sehingga tidak bisa memenuhi semua kebutuhan keluarganya, memiliki banyak hutang yang sudah lama belum bisa terbayar,  gaji istri lebih besar daripada suami, dan masalah-masalah lainnya yang menyangkut dalam hal keuangan inilah sumber pemicu konflik pertama yang menjadikan ketegangan diantara pasangan suami istri. Pasangan suami istri yang tidak siap dengan kondisi seperti ini biasanya akan selalu bertengkar dan saling menyalahkan, mungkin bisa jadi akan berujung kepada perceraian, atau salah satu dari pasangan kabur dari rumah dan meninggalkan keluarganya begitu saja.

Solusinya antara lain:

·         Hal yang harus diperhatikan para pria sebelum menikah adalah memantapkan kondisi finansial terlebih dulu. Ini bukan berarti kita harus memiliki semuanya, tapi dengan kesiapan kondisi keuangan akan memudahkan kita dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang notabene sangat membutuhkan banyak sekali pengeluaran uang.
·         Hendaknya anda sudah bekerja atau memiliki penghasilan sendiri sebelum menikah.
·         Hendaknya suami bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang ada apabila suatu saat dirinya di PHK dari pekerjaaanya. Menabung untuk membangun bisnis sendiri adalah solusi pertama yang bisa dicoba. Tidak mungkin kan kita sampai tua bekerja terus menjadi karyawan.
·         Hendaknya suami terus berusaha walau bagaimanapun hasilnya untuk selalu bekerja dan menghasilkan uang. Ini adalah untuk menutup pintu fitnah dari bahaya laten suami pengangguran alias benalu dalam keluarga.
·         Peran istri sangat mendukung dalam masalah ini. Apabila mengetahui kondisi suami yang baru saja di PHK atau usaha yang sedang dirintisnya mengalami kebangkrutan, jangan sekali-kali bersikap antipati dan mencibirnya. Berusahalah sabar dan menerima keadaan, teruslah menyemangati suami agar tetap berusaha dan mencari pekerjaan atau menumbuhkan kembali semangat wirausahanya. Biasanya konflik terjadi akibat istri yang terlalu menuntut dan tidak sabar dalam menghadapi kondisi suaminya, mungkin berbeda halnya apabila suami memang cuek dan tidak mau berusaha dengan keras untuk bekerja.
2. masalah-masalah dalam masyarakat
  •       Masalah  Tawuran Antar Warga
Penyebab Tawuran Setidaknya terdapat dua faktor penyebab tawuran.Pertama, faktor internalPenyebab tawuran yang bersifat internal bisa perseorangan yangtidak bisa menyesuaikan diri dilingkungannya, tapi bisa jugasatu keluarga yang tidak bisa adaptatif dilingkungannya.Kasus tawuran antar warga, ada yang disebabkan pribadi dalamkeluarga. Suami isteri, tidak bahagia suka konflik menyebabkananak-anaknya kehilangan jatidiri dan menjadi bengal (bandel)yaitu tidak mengindahkan nasihat orang tua, keras kepala, dansuka melawan orang tua. Itu terjadi karena orang tua tidak dapatmenjadi contoh teladan dalam hidup berumah tangga.Akibatnya, anak-anak suka membuat gara-gara dirumah, ditetangga dan lingkungannya.
Solusinya :
·         Menyerahkan semua  persoalan pada norma hukum/adat yang berlaku.
·         Menindak tegas para provokator/para pelaku kerusuhan.
·         Menjadikan musyawarah sebagai penyelesaian yang utama.
·         Tindakan main hakim sendiri harus mengikuti aturan dari pihak pemerintah desa & kepolisian.
·         Menciptakan ikrar perdamaian.

Definisi Pemuda

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan. Anggapan itu merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan “nilai” yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut.
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.


Masalah-Masalah Generasi Muda dan Solusinya
Mungkin ada yang bilang kalau zaman sekarang generasi muda hanya bisa mengkritisi segala kekurangan dalam pembangunan yang ada, bukannya kasih solusi tapi generasi muda terus saja mengkritik setiap kekurangan yang ada dalam setiap usaha pembangunan dalam pemerintah. Memang sudah seharusnya kita sebagai generasi muda harus ikut memberikan solusi dari apa yang kita kritik, dengan begitu kekurangan dalam pembangunan bisa diatasi.
Bagi setiap orang mungkin yang namanya mengkritik adalah suatu hal yang paling mudah dilakukan daripada kita sebagai generasi muda memberikan solusinya. Tidak tanggung-tanggung, dari seorang generasi muda saja bisa menghasilkan banyak sekali kritikan, maka bisa saja dari kritikan itu bisa menjadi masalah baru dalam setiap pembangunan.
Sebagai generasi muda yang baik seharusnya kita selain bisa memberikan kritikan terhadap pembangunan yang sedang berlangsung, seharusnya juga bisa memberikan solusi terbaik untuk memperbaiki kekurangan dalam pembangunan tersebut. Dengan begitu aktifitas pembangunan bisa berjalan dengan lebih cepat berkat partisipasi dari pemikiran-pemikiran para generasi muda yang ada.
Jika memang tenaga dalam pembangunan masih kurang, seharusnya kita bantu mereka yang sedang berusaha membangunkan negeri ini. Tidak harus dengan keluar keringat untuk membantunya, bisa juga dengan memberikan ide-ide atau gagasan suatu cara paling efektif dalam proses pembangunan tersebut. Maka berpikir kreatif sangat diperlukan di sini agar setiap ide yang kita masukkan benar-benar bisa menjadi suatu solusi.
Ingin proses pembangunan di negeri ini bisa berjalan lebih cepat dan efektif? Maka dari itu sebagai generasi muda yang masih memiliki ide-ide segar bisa kita sumbangkan untuk menambahkan solusi dalam setiap permasalahan yang muncul di setiap usaha pembangunan. Generasi muda juga merupakan penerus suatu pembangunan bangsa, maka dari itu partisipasi kita sangat dibutuhkan di sini.
Kalau mau menyumbangkan ide, kita bisa menyumbangkannya melalui tulisan. Seperti contohnya di dalam blog ini, sebenarnya yang awalnya saya hanya ingin menuliskan unek-unek di pikiran saya tapi ternyata secara tidak langsung bisa bermanfaat untuk masa depan generasi muda kita. Karena blog ini bisa diakses dari mana pun dan kapan pun maka semua orang bisa mengetahui unek-unek saya mengenai masa depan generasi muda sekarang ini.
Meski begitu, dalam usaha menyumbangkan solusi yang kita miliki tidak harus menggunakan tulisan melalui blog, bisa juga melalui poster kecil-kecilan yang penting tulisannya bisa dilihat dan terbaca. Tidak usah banyak-banyak, biar bisa dilakukan secara menyenangkan kita bisa menyumbangkannya sebulan sekali atau seminggu sekali.
Asal Anda tahu, kalau generasi muda di negeri jumlahnya ada banyak sekali, jika setiap minggu para generasi muda mau menyumbangkan ide tentang solusi pembangunan, bukankah suatu cara yang sangat cepat untuk menyampaikannya kepada para pelaku usaha pembangunan yang lebih tinggi? Dan itu bisa mempermudah pekerjaan mereka, selain itu tentu saja pembangunan di negeri ini bisa dengan mudah terlaksana.
Generasi muda adalah mereka yang akan meneruskan usaha pembangunan di negeri ini, oleh sebab itu jika kita sudah terbiasa untuk berpartisipasi dalam pembangunan yang ada sekarang, maka pada waktu yang akan datang akan lebih mudah bagi para generasi penerus untuk memaksimalkannya. Untuk itu sebagai generasi muda yang cemerlang, mari kita tingkatkan terus pembangunan di negeri ini.
Peranan Pemuda/pengembangan pemuda
Untuk mewujudkan pengembangan pendidikan dan ilmu penge¬tahuan, diusahakan penambahan, fasilitas-fasilitas dengan prioritas yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan, baik yang bersumber dari Negara maupun dari masyarakat sendiri.
Guna melaksanakan apa yang telah ditentukan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara tersebut, selama Repelita II telah, diusahakan penanganan yang lebih mendasar terhadap masalah-masalah pen¬didikan sehingga dapat diberikan unsur-unsur yang cukup untuk meneruskan jiwa dan nilai-nilai 45 kepada generasi muda.
Hal ini diusahakan antara lain dengan menggariskan serang-kaian kebijaksanaan pokok sebagai berikut :
(1). Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar berhubung de- ngan laju pertambahan kelompok-kelompok usia anak didik dan lulusan yang berbakat yang mencari tempat di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
(2). Pemeliharaan dan peningkatan mutu pendidikan pada semua tingkat dan jenis pendidikan.
(3). Pengembangan sistim pendidikan yang lebih serasi (relevan) de¬ngan pembangunan,
(4). Pemantapan pendidikan di luar sistim sekolah (pendidikan non formal) dan usaha-usaha pembinaan generasi muda.
(5). Pengembangan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan sehingga dapat diandalkan untuk melaksanakan pembaharuan pendidikan.
Garis-garis Besar Haluan-Negara telah menetapkan bahwa usaha pembinaan generasi muda sebagai tunas-tunas bangsa ditujukan agar mereka dapat menjadi generasi yang labih baik, lebih bertanggung-jawab dan lebih mampu mengisi dan membina kemerdekaan bangsa. Pembinaan dilakukan melalui bentuk-bentuk dan cara-cara kegiatan yang dapat diterima oleh generasi muda itu sendiri. Dalam hal ini maka pembinaan itu meliputi gerakan pramuka, lewat berbagai orga¬nisasi untuk meningkatkan kegiatan produktif dan kesegaran jasmani yang bersifat kreatif, melalui penyediaan berbagai latihan, bimbingan dan rangsangan untuk melaksanakan sendiri proyek-proyek sederhana dan lewat berbagai kesempatan kerja yang terbuka.
Dalam pembinaan organisasi dan aktivitas generasi muda maka selama lima tahun terakhir ini telah dilaksanakan pembentukan unit kerja produktiff yang mengikut-sertakan 22.702 orang, penataran pem¬bina pemuda/pimpinan organisasi sebanyak 4.161 orang, pengiriman dam penerimaari pemuda ke dan dari Kanada sebanyak 176 orang, pro-yek perintis KEJAR (Kerja sambil Belajar) sebanyak 170 orang, per¬tukaran pemuda antar propinsi sebanyak 170 orang.
Secara menyeluruh pembinaan organisasi dan aktivitas generasi muda mengikut-sertakan sebanyak 27.3,79 orang selama jangka waktu lima tahun. Dalam tahuri 1978/79 direncanakan untuk menatar 1.200 pemimpin organisasi pemuda, 640 orang pembina pemuda dan 7.524 latihan ketrampilan. Dengan demikian maka selama Repelita II pem-binaan organisasi dan aktivitas peanuda mengikut-sertakan. generasi muda sejumlah 36.743 orang. Di samping itu telah disusun paket kuri-kulum latihan kepemudaan sebanyak 5 naskah dan pengadaan buku pedoman pembinaan generasi muda sebanyak 25.000 eksemplar.
Bantuan kepada Pramuka diberikan dalam bentuk pembangunan sejumlah 15 buah Pusat Kegiatan Latihan Pramuka (Cadika). Penye¬-diaan prasarana fisik ini akan dilanjutkan pada tahun 1978/70 dengan membangun sejumlah Pusat Latihan Pramuka lainnya. Di samping itu dilakukan kursus/seminar yang diikuti 2.150 orang dan pengadaan buku pegangan sebanyak 2.500 eksemplar. Bantuan juga diberikan dalam Munas Gerakan Pramuka.
KNPI yang dibentuk di tingkat Pusat dan Daerah dalam tahun 1974 terus dibantu dalam berbagai bentuk kegiatan antara lain meng-adakan rapat kerja/musyawarah kerja yang mengikut-sertakan 685 orang dari 26 propinsi, lokakarya/seminar sebanyak 90 orang, pendi-dikan/penataran sebanyak 12.220, orang serta kegiatan internasional sebanyak 35 orang. Di samping itu disediakan kegiatan penerbitan/ pencetakan sebanyak 24.000 eksemplar dan panyediaan sarana untuk meningkatkan aktivitas sebanyak 5 unit.

peranan mahasiswa dan masyarakat
Peranan  mahasiswa terdiri sebagai berikut :
1. Agen of change atau berperan sebagai agen perubahan
Mahasiswa sebagai agen of change. Mungkin kata-kata agen sering identik dengan penyalur atau perantara atau sales sedangkan change adalah perubahan yang lebih baik lagi. Jadi mahasiswa sebagai agen of change menurut pendapat saya adalah mahasiswa sebagai perantara perubahan yang lebih baik lagi dari masyarakat. Mahasiswa mendapat kesempatan lebih untuk mengengeluarkan pendapatnya kepada pemerintah. Dengan adanya mahasiswa aspirasi masyarakat tentang kebijakan pemerintah bisa di sampaikan dengan baik oleh mahasiswa. Kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah tentang perubahan undang-undang atau yang lainnya dapat di protes oleh mahasiswa dengan kreasi nya dalam menyuarakan pendapatnya.
2. Social control atau berperan sebagai kontrol sosial
Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang berbeda sifat, ras, suku, agama, tingkah laku, dan lain sebagainya. Dengan perbedaan-perbedaan tersebut konflik atau pertikaian bisa saja terjadi di antara mereka. Misalnya perbedaan agama bisa menjadi konflik yang serius jika tidak ada toleransi antar masyarakat tersebut. Dengan demikian peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menjadi kontrol atau penengah di dalam masyarakat. Mahasiswa yang baik bisa menjadi mengontrol masyarakat yang ada di sekitar nya sehingga konfilk yang terjadi bisa di atasi dengan baik.
3. Iron stock atau berperan sebagai penerus
Apakah yang dimaksud dengan iron stock ???. yang dimaksud dengan iron stock yang pasti bukan iron man yaa.. hehe. Iron artinya besi atau seterika atau kuat dan keras sedangkan yang di maksud dengan stock adalah persediaan. Jadi mahasiswa sebagai iron stock yaitu
Mahasiswa menjadi persedian yang kuat dan menjadi penerus harapan bagi bangsa. Mahasiswa yang mempunyai intelegensi dan akhlak yang baik dapat menjadi penerus bagi generasi yang sebelumnya. Sebagai pemuda mahasiswa harus memanfaatkan kondisi ini dengan baik. Dengan cara belajar dengan rajin dan baik agar suatu saat nanti menjadi pemimpin bagi bangsa dan negara ini.
Peranan masyarakat
Agenda peningkatan optimalisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pada era globalisasi seperti saat ini semakin memiliki nilai strategis untuk dibicarakan. Hal ini cukup penting, mengingat dari rangkaian pembicaraan yang terjadi, diharapkan akan memunculkan pemikiran-pemikiran, ide-ide serta gagasan-gagasan yang inovatif, kreatif serta berwawasan ke depan bagi kemajuan hubungan yang lebih erat antara pemerintah dan masyarakat. Dari pembicaraan itu juga, bisa saja ditemukan kesimpulan-kesimpulan yang baik bagi pengembangan serta peningkatan partisipasi masyarakat.
Sebagaimana kita tahu, saat ini, partisipasi masyarakat telah berada dalam posisi yang semakin penting. Ini terjadi sebagai konsekuensi logis dari terbukanya kran kebebasan berekspresi masyarakat akibat proses reformasi yang terjadi tahun 1998 di Indonesia. Dampaknya, masyarakat menjadi lebih kritis dan terbuka mengakaji serta mengkritisi kebijakan-kebijakan yang akan dan sedang dilakukan pemerintah.
Dari kondisi tersebut, bermunculanlah lembaga-lembaga yang tumbuh di tengah masyarakat yang bukan saja sebagai wujud kepedulian terhadap nasib mereka sendiri. Ternyata lembaga-lembaga atau organisasi itu ada pula yang tumbuh menjadi alat-alat atau sarana-sarana bagi mediasi kepentingan masyarakat, termasuk pula kepada pemerintah. Terkait dengan hal itulah, adalah hal yang wajar saat ini jikalau pemerintah sendiri melihat hal ini dengan bijak serta berbaik sangka. Pemerintah harus pula siap menjadi lebih terbuka, akuntabilitas serta lebih transparan menghadapi iklim yang terjadi di masyarakat saat ini.
Berbagai rencana pembangunan yang dimiliki pemerintah semestinya sudah mulai mengajak partisipasi masyarakat. Karena tanpa didukung peran serta masyarakat, pembangunan yang dilaksanakan akan menjadi kurang efektif. Dari tahun ke tahun, proses pembangunan yang dilakukan pemerintah ternayta juga semakin dikritisi oleh masyarakat. Dan dampaknya, tumbuh bias-bias negatif dari masyarakat terhadap proses pembangunan yang sedang atau akan dilakukan. Salah satu gejala negatif yang muncul di tengah masyarakat, yakni tumbuhnya sebuah sikap yang apatis terhadap proyek pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Sekurang-kurangnya, ternyata masyarakat ada yang tidak peduli dengan proses pembangunan yang sedang dan akan dilakukan.
Ini jelas menunjukkan adanya sebuah gejala kurangnya partisipasi masyarakat terhadap agenda pembangunan. Kasus ini misalnya muncul dalam beberapa peristiwa penolakan masyarakat terhadap beberapa proyek pembangunan yang akan dilakukan pemerintah. Salah satu indikasi yang mungkin timbul bisa jadi karena berangkat dari adanya ketidakberdayaan masyarakat untuk menghadapi masalah internal mereka.
Dari sana tumbuh gejala-gejala kekecewaan yang akhirnya bisa saja terakumulasi pada pemerintah, termasuk ketika pemerintah justeru bermaksud memperbaiki masyarakat lewat agenda pembangunan yang dilakukan. Di samping hal tersebut, bisa jadi pemerintah yang memang kurang melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Meskipun kritik-kritik di atas ada benarnya, tetapi dengan hanya menyalahkan masyarakat tanpa mencari faktor-faktor penyebabnya maka permasalahannya tidak dapat dipecahkan. Yang lebih penting adalah mencari solusi yang sifatnya komprehensif dan sistematis, sehingga setiap masalah yang ada bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.